Pagi itu, sehabis buang air besar Herman (41 tahun) melihat sedikit tetesan darah segar pada klosetnya. Setelah itu, ia merasa tidak enak waktu kembali duduk di kursinya, ada rasa sakit yang mengganggu. Sebelumnya, ia merasakan sembelit(susah buang air besar), sampai ia merasakan sakit pada waktu tinjanya itu keluar: oww, rasa sakit pada anusnya itulah yang mengganggu duduknya, sehingga tidak bisa konsentrasi kerja.
Sebagai pengawas produksi yang kerjanya lebih banyak duduk, badannya nampak semakin bertambah subur menjadi gemuk. Selain kurang bergerak, akibat stres kronis setiap menjelang akhir produksi, Herman sering mengalami sembelit dan nyeri pada lambungnya. Menurut dokter perusahaan yang memeriksanya, ia positif kena wasir, yang sering juga disebut ambeien, istilah awam untuk penyakit hemoroid(haemorrhoidal diseases), pembesaran pembuluh darah balik(vena) dalam proses usus dan sekitar anus. Ia diberi resep dan disarankan perlu mengubah pola makan dan sedikit berolahraga.
Darah yang mengalir
“Wasir adalah kasus gangguan pada bantalan anus (anal cushion) yang makin besar karena suatu sebab sehingga menimbulkan keluhan penyakit, mulai dari berdarah, gatal-gatal,prolaps(turun ke bawah)”, kata Dr. H Dadang Makmun SpPD, KGEH, Staf Divisi Gastroenterologi dari Bagian Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Jakarta, dan Sekertaris Jenderal Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia. Istilah hemoroid berasal dari bahasa Yunani “haemorrhoides” (haima = darah, rhoides = mengalir), yang berarti darah yang mengalir. Dalam bahasa Inggris hemoroid disebut dengan istilah piles yang berasal dari bahasa Laton “pila” yang berarti pil atau bola(benjolan). “Wasir adalah gangguan anus berupa pembengkakan yang terkadang disertai pendarahan pada bibir anus (sphinchterani)”, kata DR. Dr. Toar Jean Maurice Lalisang SpB-KBD, Pimpinan Departemen Bedah RSCM.
Jaringan wasir sebenarnya adalah bagian normal dari anatomi saluran pembuangan (anorektal). Bantalan anus itu merupakan bangunan yang terdiri dari tiga unsur, yaitu lapisan pembukaan (anoderm) tempat lewatnya tinja(feses), jaringan penunjang dengan otot polos dan pembuluh-pembuluh darah balik(vena hemoroidalis) yang mengatur elastisitas saluran pembuang tersebut berfungsi agar tinja dapat lewat dengan mulus, serta bibir anus bagian dalam dengan otot jaringan ikat yang kuat sebagai pengunci bila tidak ada tinja yang lewat.
Dengan bertambahnya usia, jaringan ikat itu akan melemah, dan pembuluh darah balik akan melebar membentuk plexus haemorrhoid yang menonjol di dalam saluran anus (wasir internal). Atau turun kedalam bagian ujung anus(lumen kanal anal) dan menonjol keluar pada bibir anus (wasir external). Perubahan ini umumnya terjadi diusia dekade ketiga (45-65 tahun), yang menunjukan bahwa semua orang dewasa sebenarnya memiliki resiko mengalami wasir. Khusunya wasir varises, pembuluh darah melebar dan digenangi darah.
Daerah ujung anus merupakan daerah yang kaya akan pembuluh darah yang secara langsung dihubungkan dengan pembuluh nadi (arteriola) ke pumbuluh balik (venula). Pada otot treitz longitudinal melekat bantalan anus dengan struktur vaskular yang dapat melindungi otot spinkter dari kerusakan saat mengejan (defekasi). Jika terjadi prolaps, bantalan anal menonjol dan bergelembung saat berkontraksi, sampai bantalan ini kembali ke posisinya. Di akhir mengejan, otot spinkter anal mengembalikan bantalan ke posisinya, dan anus tertutup rapat untuk mencegah kebocoran gas dan cairan dari rektum. Kontraksi yang terjadi saat mengejan itulah penyebab dari berkembangnya wasir.
“Berdasarkan letak anatomi, wasir ini dibagi menjadi dua, yaitu wasir internal(internal hemorrhoid) dan wasir eksternal (external hemorrhoid). Batasnya itu di ujung anus(linea dentata) sebelum kulit. Kalau letaknya diatas ujung anus berarti hemoroid internal. Kalu letaknya sudah diluar dari ujung anus, itu adalah hemoroid eksternal. Hemoroid internal tidak menimbulkan nyeri, walaupun berdarah. Tetapi kadang-kadang juga suka gatal-gatal. Bila tidak menimbulkan gejala, maka kasus itu tidak disebut dengan penyakit hemoroid, tetapi hemoroid saja”, jelas Dr. Dadang. “kalau pendarahan itu disertai dengan rasa nyeri, itu lain lagi. Rasa sangat perih di anus itu umumnya bukan karena heoroid, tetapi mungkin karena robekan di ujung anus, yang disebut sebagai fisura ani ”, lanjut Dr, Dadang menjelaskan.
Dari tingkat keparahan gangguan, wasir internal dibagi stadiumnya menjadi empat grade, sedangakan wasir eksternal tidak ada gradenya lagi.”Grade stu wasirnya tidak pernah meninjol keluar, walaupun mengejan. Grade 2 bila sudah keluar sewaktu mengejan, tapi masih bisa masuk lagi. Grade 3seluar bila ngejan, dan untuk masuk kembali harus didorong dengan tangan. Grade 4 keluar bila mengejan dan tidak bisa masuk lagi, mungkin disertai dengan kondisi bengkak”, tambah Dr. Dadang pula.
Jelas gejalanya, tetapi enggan dibicarakan
Meskipun tidak nyaman, wasir bukanlah kondisi medis yang serius. Umunya gangguan ini dapat sembuh bila diperlakukan dengan perawatan sendiri yang benar. Alasan mengapa wasir itu terabaikan walaupun berdarah (wasin internal), adalah lebih sering tidak terasa sakit, karena didaerah saluran pembuangan itu tidak ada satupun ujung saraf. Selain itu, wasir adalah penyakit yang tidak mengenakkan dimana penderitanya enggan membicarakanya. Menurut M. Spiro MD, ahli gastroenterologi dari Yale University, Amerika Serikat,”wasir merupakan penyakit yang paling lazim terjadi pada manusia, begitu lazimnya seperti halnya dengan uban, sekalipun terkadang lebih menyakitkan”. Lebih dari 75% orang Amerika Serikat mengalami gangguan wasir dalam hidup mereka.
Gejala penyakit ini, terutama pada wasir internal, adalah berupa pendarahan dengan darah segar yang berwarna cerah (bright red) pada tinja, atau encer menetes dari anus setelah buang air besar. Mungkin ada benjolan lunak(gumpalan menonjol) disekitar anus yang kadang-kadang berupa massa besar seperti seikat buah anggur yang dapat menyumbat pengeluaran tinja. Bila semakin besar, ketika kita mengejan dapat mengakibatkan wasir iyu terdorong turun. Sewaktu buang air besar akan terasa nyeri didaerah tersebut, atau terasa gatal, rasa terbakar dan sakit di sekitar anus. Gejala lain, adalah keluarnya cairan yang licin dan gatal.
Sementara pada wasir eksternal, keluhan itu terjadi akibat pembekuan darah didalamnya (trobosit akut), dan timbul rasa sakit, yang kadang-kadang darah beku tersebut harus dikeluarkan melalui operasi. Selain itu, pendarahan pada hemoroid eksternal bisa juga terjadi luka pada kulitnya yang terbuka.
Yang menjadi masalah adalah komplikasinya yang bisa menyebabkan poendarahan berat(karena dinding pembuluh darah balik ini sangat tipis, sehingga mudah robek dan berdarah), anemia (karena pendarahan kronis), infeksi, dan pembesaran yang terjadi sampai keluar dari anus yang dapat dimasukan kembali (prolaps). Selain akibat wasir, pendarahan bisa juga terjadi karena sebab lain yang memperparah kasus wasir itu sendiri. Yang berbahaya bila terjadi pendarahan yang kehitaman, hitam pekat, merah maron, atau merah segar dengan tinja, karena hal itu menandakan terjadinya pendarahan yangluas didalam saluran pencernaan. Hal itu menunjukan adanya kantung –kantung kecil menonjol dari usus besar (divertikula), tukak, polip(“tumbuhan” kecil), atau kanker yang memerlukan penanganan khusus.
Usia lebih 30 tahun beresiko tinggi
Penyebabnya adalah akibat peningkatan tekanan ke bawah yang berlebihan pada vena (pembuluh darah balik) di sekitar poros usus dan anus, yang mungkin terjadi karena kelebihan berat badan, kehamilan, persalinan, batuk kronis yang berat, atau mengejan kuat saat buang air besar. Wasir ini terjadi bila pembuluh darah balik dari anus membesar, yang terbentuk setelah beberapa kali mengejan pada waktu buang air besar untuk membantu mengeluarkan tinja yang keras.
“Setiap orang yang berusia lebih dari 30 tahun beresiko mempunyai wasir, yang terjadi karena banyak sebab. Pertama, karena hambatan akibat penyempitan (obstruksi) pada pembuluh darah balik, yang bisa terjadi pada saat kita buang air besar dengan tinja yang keras, sehingga kita perlu mengejan. Hal itu mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan didalam perut dan menyebabkan ada bendungan. Tentu saja bila hanya satu dua kali nggak akan bikin perih”, kata Dr. Dadang.”angka penyakit hemoroid lebih besar pada orang yang suka mengedan dan sembelit. Artinya sebaiknya kalau mau buang air besar tunggu sampai memang ingin buang air. Jangan belum waktunya, tapi dipaksa mengejan. Dan ini tidak baik”, lanjutnya.
Penyebab lain adalah prolaps, bantalan anus menonjol keluar karena suatu hal. Bisa juga akibat gangguan pembuluh darah.”yang ingin saya sampaikan disini, adalah faktor penyebab lain, yang ada hubungannya dengan kebiasaan buruk buang air besar. Ada kebiasaan duduk yang lama di toilet saat buang air besar, yang tanpa disadari menyebabkan pembuluh darahnya dapat tertekan. Tempat duduk kita di toilet itu keras dan bisa menghambat aliran darah vena akubat duduk lama tersebut. Lama kelamaan hemoroid itu menjadi penyakit. Juga karena faktor diet yang kurang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat beresiko terjadinya sembelit, sehingga lebih sesar terjadinya penyakit hemoroid ”, , kata Dr. Dadang mengingatkan.
“Juga karena hamil bisa terjadi penyakit hemoroid”, kata Dr. Dadang pula, “karena adanya faktor hormonal,peningkatan sirkulasi darah , terjadi sembelit, dan perusakan kanalis anus pada saat melahirkan”. Dalam beberapa kasus, wasir disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan gerakan pada olahraga tertentu, misalnya olahraga angkat berat atau pernapasan yang berlebihan. Sebenarnya, tekanan itu terjadi karena kita berjalan tegak, sehingga penyakit ini tidak ditemukan hewan berkaki empat. Bisa juda akibat kelemahan pada klep vena karena faktor keturunan, sehingga tidak bisa menhambat aliran balik dari darah.
Obat terbaik adalah ubah gaya hidup
“Kalau sudah tegak diagnosisnya maka yang pertama diubah adalah lifestyle, jangan semua menggantungkan diri pada obat. Jika bisa tanpa obat lebih baik. Jadi yang pertama dilakukan adalah modifikasi gaya hidup. Lakukan diet yang cukup serat. Sehari kita perlu serat sekitar 30 gr. Minum yang cukup dan kontinyu. Kurangi mengkonsumsi makanan yang dapat menyebabkan sembelit, makan pedas dan berbumbu”, kata Dr. Dadang.”Dikatakan penyakit itu positif dikatakan wasir setelah ditegakan diagnosisnya, adalah dengan mulaui dari pemeriksaan keluhan penyakit, pemeriksaan fisik, teropong endoskopi, anoskopi bahkan sampai anus dilihat. Jangan sampai hanya karena pendarahan saja, lantas disebut penyakit hemoroid, padahal ada gejala lain”, lanjutnya.
Bial wasir itu terasa sakit yang luar biasa, dokter akan memberikan resep krim dan supositoria (obat yang dimasukan lewat anus) yang mengandung hidrokortison untuk mengurangi peradangan. Mungkin dokter akan memberikan obat yang mengandung kombinasi senyawa bismuth untuk meredakan gejala wasir internal maupun eksternal tanpa konplikasi dan infeksi pada dinding anus, atau obat polidocanol, merupakan sclerosing agent, yang efektif untuk mengatasi pelebaran pembuluh darah (dilatasi vena kutaneus), varises dan wasir.
Sampai sekarang, belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan wasir. Namun ada harapan baru kesembuhan bagi penderita wasir dengan muncul obat baru, dengan nama dagang Ardium, yang mengandung diosmin(90%) dan hesperidin(10%) dalam bentuk micronized purified flavonoid fraction (MPFF) yang diserap tubuh lebih cepat dan lebih baik. Obat ini bekerja seperti kerja noradrenalin yang menciutkan (kontraksi) vena, menurunkan kerja berlebihan dari kapiler, dan m enghambat reaksi inflamasi terhadap prostagladin(PGE2, PGF2). “Obat-obatan golongan flavonoid ini secara bermakn a mengurangi gejala dan mencegah kejadian berulang”, jelas Dr. Dadang. Diosmin adalah senyawa flavonoid yang diperoleh melalui proses sintesa dari bahan baku alami, sedangkan hesperidin diisolasi dari tanaman Rutaceae aurantieae, suatu jenis jeruk(citrus) kecil yang biasa ditemukan didaratan Spanyol , Afroka Utara, dan China.
“Biasanya, wasir tidak membutuhkan pengobatan kecuali bila menyebabkan gejala. Obat pelunak tinja, misalnya psilium, bisa mengurangi konstipasi dan peregangan yang menyertainya”, kata Dr. Toar Lalisang. Beberapa kasus wasir internal yang parah mungkin perlu dioperasi, atau membutuhkan prosedur lain untuk memperkecil atau membuangnya, misalnya dengan menyuntikan skleroterapi dengan ethoxysclero dan ligasi menggunakan rubber band. Sedangkan untuk wasir stadium tinggi(stadium III dan IV) dengan komplikasi prolaps, thrombosis, dan disertai pendarahan kambuhan, perlu terapi pembedahan. “Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai anatomi kanal anal dan patofisiologi penyakit ini serta perkembangan tekhnik operasi, hemoroid dapat ditangani dengan lebih baik”, kata DR. Toar Lalisang.
“Untuk menghentikan pendarahan hebat pada penderita wasir diberikan suntikan skleroterapi yang membuat pembuluh vena berubah menjadi jaringan parut. Namun, bila wasir parah itu tidak bereaksi terhadap suntikan skleroterapi, maka wasirnya harus diikat dengan pita karet. Cara ini disebut ligasi pita karet yang dapat menyebabkan wasir menjadi layu dan putus tanpa rasa sakit. Pengobatan ini dilakukan dengan selang waktu 2 minggu atau lebih. Mungkin diperlukan 3-6 kali pengobatan”, lanjut Dr Toar Lalisang menjelaskan. Wasir juga bisa dihancurkan dengan menggunakan laser(perusakan laser), sinar infra merah(fotokoagulasi infra merah), atau dengan arus listrik(elektrokoagulasi). “Bila pengibatan gagal, mungkin perlu dilakukan pembedahan “, kata Dr. Toar Lalisang menambahkan./*dikutip dari Smartliving
Tidak ada komentar:
Posting Komentar